115Pantun Kasih Sayang buat Pacar, Teman & Orang Tua. April 26, 2022 oleh Tim Editorial. Kasih sayang menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi kehidupan manusia. Kasih sayang memberikan kebahagiaan, kedamaian dan semangat untuk tetap hidup. Mungkin kekacauan akan tampak di mana-mana, jika dunia tidak diselimuti dengan kasih sayang.
Pepaya menjadi salah satu buah yang kaya manfaat dan lezat rasanya. Buah pepaya matang sebenarnya dapat dikonsumsi oleh siapa saja. Hanya saja, ada isu yang beredar jika tidak boleh makan pepaya saat hamil. Lantas, benarkah demikian? Ibu hamil aman untuk makan pepaya matang, ya, Bun. Buah pepaya matang memiliki sejumlah manfaat untuk ibu hamil, selain dapat melancarkan buang air besar hingga mendukung kesehatan mata, layaknya manfaat pepaya secara umum. Manfaat Makan Buah Pepaya untuk Ibu Hamil Kandungan Gizi Buah Pepaya Ibu Hamil Hanya Boleh Makan Pepaya Matang! Apakah Buah Organik Lebih Baik? Buah Alternatif Pengganti Pepaya Cara Seru Makan Pepaya Saat Hamil 12 Manfaat Makan Buah Pepaya untuk Ibu Hamil Sumber Pexels Buah tropis yang diperkirakan berasal dari Meksiko Selatan ini memiliki banyak sekali manfaat bagi tubuh dan tumbuh banyak sekali di belahan dunia. Melansir dari situs Healthline, buah bernama ilmiah Carica papaya L. ini kaya akan antioksidan yang dapat mengurangi peradangan, melawan penyakit, dan membantu Anda tetap terlihat muda. Umumnya buah pepaya bentuknya mirip dengan buah pir, di mana panjangnya bisa mencapai 51 cm. Kulitnya berwarna hijau saat mentah dan oranye saat matang, sedangkan dagingnya berwarna kuning, oranye atau merah. Buahnya juga memiliki banyak biji hitam yang dapat dimakan, tetapi rasanya sangat pahit. 1. Kaya Nutrisi Pepaya matang kaya akan vitamin A, B, C, potasium, dan beta-karoten, yang semuanya memiliki kandungan antioksidan tinggi dan meningkatkan kekebalan tubuh. Seperti Anda ketahui, pasokan vitamin dari pepaya mampu meningkatkan kekebalan, yang mencegah berbagai infeksi. Juga ada vitamin dan mineral lainnya seperti kalsium, magnesium, dan vitamin B1, B3, B5, E dan K. 2. Antioksidan Radikal bebas adalah molekul reaktif yang dibuat selama tubuh bermetabolisme di mana ini dapat meningkatkan stres oksidatif dan menyebabkan berbagai penyakit di dalam tubuh, salah satunya yang terparah penyakit Alzheimer. Nah, antioksidan, termasuk karotenoid salah satu jenisnya yang disebut likopen, dapat menetralkan radikal bebas ini. Antioksidan ini banyak ditemukan dalam pepaya dan disebut-sebut lebih baik dari daripada yang ada pada sayuran dan buah lainnya. Studi juga mencatat, pepaya yang difermentasi dapat mengurangi stres oksidatif pada orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan pradiabetes, hipotiroidisme ringan, dan penyakit lever. Intinya, pepaya memiliki efek antioksidan yang kuat yang dapat mengurangi stres oksidatif dan menurunkan risiko beberapa penyakit. 3. Bersifat Antikanker Penelitian menunjukkan bahwa likopen dalam pepaya dapat mengurangi risiko kanker, memperlambat perkembangan kanker, dan bermanfaat bagi orang yang sedang dirawat karena kanker. Selain itu, pepaya juga memiliki beberapa efek unik yang tidak dimiliki oleh buah lain. Yakni, dari antara 14 buah dan sayuran dengan sifat antioksidan yang diketahui, hanya pepaya yang menunjukkan aktivitas antikanker pada sel kanker payudara. 4. Meningkatkan Kesehatan Jantung Studi menunjukkan bahwa buah-buahan tinggi likopen dan vitamin C dapat membantu mencegah penyakit jantung. Antioksidan dalam pepaya dapat melindungi jantung dan meningkatkan efek perlindungan dari kolesterol baik’, si HDL High-density lipoprotein. Kandungan serat, kalium, dan vitamin dalam pepaya juga mampu membantu menangkal penyakit jantung. Artikel terkait 5 Manfaat Menakjubkan dari Buah Sukun di Masa Kehamilan, Bumil Wajib Tahu! 5. Melawan Peradangan Pola makan dan pilihan gaya hidup yang tidak baik dapat mendorong proses peradangan atau inflamasi, di mana peradangan kronis bisa menjadi pemicu atau akar dari banyak penyakit. Sayuran dan buah –salah satunya pepaya yang kaya akan antioksidan karatenoid– bisa membantu mengurangi penanda inflamasi. 6. Meningkatkan Sistem Kerja Pencernaan Enzim papain dalam pepaya dapat membuat protein lebih mudah dicerna. Orang-orang di daerah tropis menganggap pepaya sebagai obat untuk sembelit dan mengatasi gejala lain dari sindrom iritasi usus besar IBS. Dalam sebuah penelitian, orang yang mengonsumsi formula berbasis pepaya selama 40 hari mengalami peningkatan yang signifikan dalam mengatasi sembelit dan kembung. Biji, daun serta akar pohon pepaya juga telah terbukti mengobati bisul pada hewan dan manusia. Serat yang terkandung dalam pepaya juga memperlancar pencernaan seperti sembelit, masalah umum pada ibu hamil. 7. Menjaga Kesehatan Tulang Vitamin K di dalam pepaya membantu penyerapan kalsum lebih maksimal, sehingga tulang menjadi lebih sehat. 8. Makan Pepaya Saat Hamil Dapat Mengatasi Morning Sickness Pepaya dapat membantu mengatasi morning sickness. 9. Meningkatkan Produksi ASI Mengonsumsi jumlah pepaya matang yang tepat membantu meningkatkan produksi ASI Bunda. 10. Makan Pepaya Saat Hamil Dapat Mendukung Perkembangan Janin Pepaya mengandung asam folat yang sangat penting bagi janin selama kehamilan, salah satunya untuk mendukung perkembangan saraf bayi. 11. Melindungi Kulit dari Kerusakan Selain menjaga kesehatan tubuh, pepaya juga dapat membantu kulit terlihat lebih kencang dan awet muda. Aktivitas radikal bebas yang berlebihan diyakini bertanggung jawab atas banyak kerutan, kendur, dan kerusakan kulit lainnya yang terjadi seiring bertambahnya usia. Vitamin C dan likopen dalam pepaya mampu mengatasi masalah ini dan melindungi kulit dengan membantu mengurangi tanda-tanda penuaan dini. Dalam satu penelitian, suplementasi dengan likopen selama 10-12 minggu mengurangi kemerahan pada kulit setelah terpapar sinar matahari, yang merupakan tanda cedera kulit. Ketika digunakan secara topikal, pepaya tumbuk bermanfaat untuk meningkatkan penyembuhan luka dan mencegah infeksi pada area yang terbakar. 12. Mengatasi Masalah Pernapasan Kandungan beta karoten di dalam pepaya bisa membuat risiko asma lebih rendah. Kandungan Gizi Buah Pepaya Sumber Pexels Satu buah pepaya kecil dengan berat sekitar 152 gram mengandung Jenis Nutrisi Jumlah Kalori 59 Karbohidrat 15 gram Serat 3 gram Protein 1 gram Vitamin C 157% dari RDI* Vitamin A 33% dari RDI Folat Vitamin B9 14% dari RDI Kalium 11% dari RDI *Recommended Dietary Intake/asupan referensi diet Vitamin C Situs Verywell Family menjelaskan, pepaya merupakan sumber vitamin C yang baik, nutrisi penting yang dibutuhkan selama kehamilan. Sebuah pepaya berukuran kecil, rata-rata mengandung sekitar 95 mg vitamin C, ini melebihi jumlah harian yang direkomendasikan untuk ibu hamil, yaitu 85 mg. Pepaya juga mengandung serat yang bermanfaat menghindari atau meredakan sembelit selama kehamilan. Tinggi Kalori Melansir dari Medical News Today, pepaya mampu memenuhi 224% dari asupan harian tubuh yang direkomendasikan. Satu pepaya sedang memiliki kira-kira 120 kalori, 30 gram karbohidrat termasuk 5 gram serat dan 18 gram gula, dan 2 gram protein. Kaya Vitamin dan Mineral Pepaya juga merupakan sumber yang baik untuk folat, vitamin A, magnesium, tembaga, asam pantotenat dan serat. Tak hanya itu, pepaya juga memiliki vitamin B, alfa dan beta-karoten, lutein dan zeaxanthin, vitamin E, kalsium, kalium, vitamin K, dan lycopene. Artikel terkait Punya Segudang Manfaat, Inilah 10 Jenis Buah yang Baik Dikonsumsi Ibu Hamil Ibu Hamil Hanya Boleh Makan Pepaya Matang! Nutrisi yang telah dijelaskan tadi hanya berlaku untuk buah pepaya yang matang. Sementara untuk buah pepaya yang mentah, ceritanya berbeda. Ada mitos yang mengatakan, pepaya mentah bisa menyebabkan keguguran. Apa iya? Para ahli yakin, pepaya mentah mengandung lateks, yang bisa berbahaya bagi janin. Hal tersebut sudah diteliti oleh para ahli melalui hewan tikus di mana hasilnya menunjukkan tikus yang mengonsumsi pepaya mentah mengalami kontraksi dini. “Bahan kimia yang menyebabkan keguguran disebut abortifacients,” kata Yen Hope Tran, DO, OB/GYN di MemorialCare Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, CA, Amerika Serikat. Meski lateks pada pepaya dikaitkan dengan kontraksi, bukan keguguran seperti penelitiannya pada tikus, tetapi Yen Hope menunjuk bahan kimia sebagai kemungkinan sumber masalah. Penelitian mengenai hal ini memang sangat sedikt, tetapi tidak ada salahnya bila Bunda menghindari pepaya mentah. Pastikan pula berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mengenai kondisi kesehatan Bunda jika mengalami masalah yang disebabkan pepaya. “Kematangan pepaya dapat diperiksa dari baunya, terutama di dekat batangnya,” kata Yen Hope. “Jika tidak berbau, berarti belum matang. Jika berbau manis, berarti sudah matang, dan jika berbau tidak sedap berarti terlalu matang. Pepaya yang matang juga biasanya tidak berwarna hijau, dan terasa lembut jika ditekan.” Jika Bunda tidak memercayai kemampuan Anda untuk memilih pepaya matang daripada pepaya mentah, mungkin lebih baik untuk menghindari pepaya sama sekali saat hamil. Yakinlah bahwa Anda bisa mendapatkan vitamin dan nutrisi dari makanan lain. Tenang, bayi Anda akan baik-baik saja tanpa pepaya selama kehamilan. Kate White, MD, MPH, Associate Professor OB/GYN di Boston University School of Medicine, mengatakan, Anda dapat memasukan pepaya kembali ke dalam menu bila sudah berada di akhir trimester kehamilan dan mendapat lampu hijau dari dokter kandungan. “Karena kontraksi adalah risiko terbesar. Begitu Anda sudah cukup bulan dan dokter mengatakan tidak ada masalah jelang persalinan, maka Anda bisa makan pepaya dalam bentuk apa pun yang Anda inginkan,” kata Kate. Apakah Buah Organik Lebih Baik? Sumber Pexels Melansir laman What to expect, The Department of Agriculture USDA memiliki standar yang harus dipenuhi oleh makanan berlabel organik. Beragam standar ini menetapkan cara makanan tersebut ditanam, ditangani, dan diproses. Menurut standarnya, makanan organik harus Hanya menggunakan pestisida organik yang disetujui Tidak menggunakan pupuk beracun atau sintetis Tidak menggunakan pembunuh gulma beracun atau sintetis Lalu, tidak dapat dimodifikasi secara genetik Tidak menerima hormon atau antibiotik untuk ayam, sapi, dan babi Dari standar tersebut, tentunya ibu hamil aman-aman saja mengonsumsi makanan organik, termasuk buah organik. Para ahli pun menekankan jika tingkat pestisida dalam makanan organik tetap jauh di bawah batas keamanan yang ditetapkan. Artikel terkait 26 Jenis Buah yang Bagus untuk Ibu Hamil, Bunda Perlu Tahu! Buah Alternatif Pengganti Pepaya Sumber Pexels Berikut ini beberapa alternatif buah pengganti pepaya yang aman bagi Bunda dan janin selama kehamilan dengan nilai gizi, rasa, dan tekstur yang sama-sama memuaskannya dengan pepaya favorit Anda. 1. Melon Obgin Kim Langdon, MD, merekomendasikan melon sebagai pengganti pepaya karena memiliki tekstur yang serupa dan memberikan rasa segar di mulut. Khususnya cantaloupe merupakan sumber vitamin C serta potasium dan serat –secangkir cantaloupe atau sekitar 250 mg mengandung potasium dan 1 gram serat. 2. Jeruk Jika tujuan utama Bunda adalah mengganti vitamin C yang tidak Anda dapatkan dari pepaya, jeruk bisa jadi pertimbangan. Satu buah jeruk mengandung sekitar 82 mg vitamin C. Dengan mengonsumsi satu buah jeruk per hari, Bunda sudah memenuhi kebutuhan harian vitamin C bagi tubuh Anda dan janin atau bayi yang masih ASI eksklusif. Vitamin C sangat baik bagi perkembangan gigi dan tulang bayi. 3. Apel Tahukah Bunda bahwa rasa manis pada apel lebih manis dari gula murni atau makanan yang mengandung gula, seperti permen atau kue kering? Satu buah apel dapat menggantikan pepaya yang biasa Bunda konsumsi sebagai pencuci mulut atau jika Bunda sedang ngindam makan permen kapan saja. 4. Delima Delima pomegranate kaya akan nutrisi seperti vitamin K, kalsium, zat besi, serat, dan protein, yang semuanya penting untuk kesehatan janin dan ibu. Jus delima juga dikenal bagus untuk memperkuat plasenta terhadap cedera. 5. Jambu Biji Jambu biji mengandung vitamin C, vitamin E, karotenoid, dan folat, yang membantu membantu pencernaan, mengendurkan otot dan persendian, serta menghilangkan sembelit. 6. Anggur Anggur tinggi akan folat, vitamin, serat, dan antioksidan yang memperkuat sistem kekebalan tubuh. Buah ini juga membantu mencegah infeksi dan membantu tubuh mengatasi perubahan biologis yang terjadi selama kehamilan. Cara Seru Makan Pepaya Saat Hamil Pepaya memiliki rasa unik yang disukai banyak orang. Namun untuk bisa menikmatinya, kematangan adalah kuncinya. Pepaya yang matang sempurna berwarna kuning hingga oranye-merah dan teksturnya lembut. Buah ini paling enak dinikmati saat dingin. Jadi sebelum Bunda mengonsumsinya, coba simpan di lemari es terlebih dahulu. Saat ingin menikmatinya, potong pepaya memanjang menjadi dua bagian, lalu buang bijinya. Bunda bisa menikmatinya langsung menggunakan sendok, atau memotongnya kotak-kotak seperti dadu, atau mengombinasikannya dengan makanan lain. Misalnya Potongan kecil pepaya dicampur dengan yoghurt Yunani, taburan blueberry dan kacang cincang. Sajikan sebagai makanan pembuka appetizer. Dijadikan smoothie. Campurkan pepaya yang dipotong dadu dengan santan dan es batu, lalu blender hingga halus. Jadikan makanan penutup dessert Campurkan pepaya cincang dengan 2 sendok makan 28 gram biji chia, 1 cangkir 240 ml susu almond, dan 1/4 sendok teh vanila. Aduk rata dan dinginkan sebelum dimakan. Demikianlah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui mengenai makan pepaya saat hamil. Semoga artikel ini bermafaat bagi Anda! Artikel diupdate oleh Ester Sondang Baca juga 7 Manfaat pepaya untuk kesehatan, bisa cegah kanker dan penyakit jantung! 19 Manfaat Buah Apel untuk Ibu Hamil dan Kandungan Gizi di Dalamnya 15 Manfaat Jambu Biji untuk Ibu Hamil dan Tips Menyajikannya Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. DijelaskanKepala SEAFAST Center IPB Prof. Dr. Nuri Andarwulan, makanan kalengan adalah makanan yang steril. Makanan tersebut sudah dipastikan melalui sterilisasi yang ketat. Jadi, ketika ditanya apakah itu aman, jawabannya aman. "Saya bisa memastikan bahwa Anda boleh langsung mengonsumsi sarden atau kornet langsung setelah dibuka kemasannya. Namun, pengidap diabetes perlu mengontrol konsumsi gula setiap harinya karena tubuh mereka tidak memiliki cukup insulin. American Health Association pun menyebutkan bahwa konsumsi terlalu banyak gula tidak baik untuk kesehatan Anda secara keseluruhan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Kemenkes RI menganjurkan konsumsi gula 10% dari total energi 200 kkal atau setara dengan 4 sendok makan per orang per hari 50 g per orang per hari. Jika Anda mengidap diabetes, konsumsi gula yang dianjurkan dokter mungkin lebih rendah daripada yang anjuran Kemenkes RI. Indeks glikemik buah pepaya IG atau indeks glikemik merupakan angka antara 1-100 yang menunjukkan seberapa cepat makanan meningkatkan gula darah Anda. Semakin tinggi nilai IG, semakin cepat pula gula darah Anda melonjak. Indeks glikemik buah pepaya adalah 60, yang berarti masuk dalam kategori IG sedang. Jadi, gula darah Anda tidak akan terlalu cepat melonjak jika mengonsumsi pepaya dalam jumlah yang terbatas. Apakah pepaya bermanfaat untuk pengidap diabetes? Pepaya mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan, seperti vitamin A, B1, B3, B5, E, K, serat, kalsium, folat, potasium, hingga magnesium. Berkaitan dengan penyakit diabetes, pepaya berpotensi dapat membantu menurunkan kadar glukosa atau gula darah dalam tubuh. Ini karena pepaya dinilai memiliki efek hipoglikemik pada tubuh, menurut studi yang tertera pada Journal of Diabetes and Endocrinology. Selain itu, pepaya mengandung senyawa flavonoid yang mampu memperbaiki metabolisme glukosa hingga mengatur hormon dan enzim dalam tubuh manusia. Hal itu disebutkan dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nutrition & Metabolism pada tahun 2015. Menurut penelitian tersebut, temuan manfaat flavonoid itu mungkin mampu melindungi manusia dari sejumlah penyakit, seperti obesitas dan diabetes serta berbagai komplikasinya. Namun, penelitian tambahan tetap perlu dilakukan karena studi tersebut dilakukan pada hewan percobaan, bukan manusia. Tips mengonsumsi pepaya untuk pengidap diabetes Seperti yang telah dijelaskan, kadar gula C. papaya cukup tinggi untuk pengidap diabetes. Bukannya tidak boleh sama sekali, tetapi Anda harus membatasi jumlah konsumsinya. Pilihan lain dalam mengonsumsi pepaya bagi penderita diabetes adalah pepaya yang telah difermentasi. Studi yang terdapat pada jurnal Nutrition, Metabolism, and Cardiovascular menyebutkan bahwa pepaya fermentasi dapat menjadi antioksidan untuk mencegah komplikasi diabetes. Jurnal Mutation Research/Fundamental and Molecular Mechanism of Mutagenesis juga menyatakan bahwa pepaya fermentasi dapat membantu mengontrol gula darah dan menurunkan risiko kanker pada pangidap diabetes. Anda dapat membuat fermentasi pepaya di rumah dengan cara merendam pepaya yang telah dipotong-potong ke dalam air garam, kemudian diamkan selama tujuh hari, pindahkan ke wadah lain, diamkan selama tujuh hari lagi, lalu siap disantap. Buah pepaya mungkin bisa Anda pilih sebagai buah yang baik untuk penyakit diabetes. Namun, buah ini tidak bisa menjadi satu-satunya andalan Anda. Masih ada berbagai jenis buah-buahan lainnya yang tidak kalah baik dikonsumsi oleh para diabetesi. Selalu konsultasikan kondisi Anda dengan dokter yang menangani. Dokter akan memberikan saran terbaik tentang buah yang boleh dan tidak boleh dimakan oleh Anda. y8mXsV. 302 234 422 172 231 353 158 35 306