SEORANGPENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Motif batik yang biasa dikenakan sepasang pengantin adalah INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan: suwarsihasih5766 jawaban: motif Sido Mulyo Penjelasan: motif tersebut digunakan oleh kedua mempelai , yang maknanya ialah hidup makmur, sejahtera , Mulya dan banyak rejeki Jawaban yang benar diberikan: sabrinacantikaz5868 jawaban: motif fauna
SERI CINTA TANAH AIR Disampaikan oleh Dr. Ir. Indra Tjahjani, SS, MLA, MMSI IKA UT Pusat Penggerak kegiatan Pelestarian Budaya diantaranya Batik, serta aktif melakukan edukasi tentang Desain & Filosofi Batik Editor Norhayati Indah Sari Generasi penerus bangsa yang cinta tanah air, tentunya perlu mengenali keragaman Budaya di Nusantara. Keanekaragaman budaya adalah kekayaan bagi Indonesia. Diketahui bahwa Indonesia terdiri dari pulau dihuni oleh suku bangsa; Sedangkan saat ini di Indonesia yang menggunakan bahasa daerah hanya tinggal 783 Arief Rachman, 2016 yang masih ada penuturnya, tadinya lebih dari bahasa daerah. Jika suatu penutur bahasa ibu makin berkurang, apabila satu bahasa ibu punah, maka hilanglah satu budaya. Oleh karena itu penting bagi kita melestarikan budaya leluhur kita, dari daerah mana pun yang ada di Indonesia. Penulis, akan memperkenalkan bagaimana suatu proses pembuatan desain Batik dari Pulau Jawa atau khususnya suku Jawa. Kain Batik dahulu dibuat untuk dipakai sebagai penutup bagian bawah tubuh berupa kain panjang/jarik/jarit, bukan untuk baju. Setiap motif yang dirancang melalui proses meditasi dan puasa, kemudian dibuat dengan canting. Prosesnya selalu diiringi doa dan harapan agar nantinya di saat akan dikenakan oleh seseorang akan memperoleh berkahnya dan diharapkan doa tersebut dikabulkan oleh Allah SWT. Penulis akan berbagi tentang filosofi di balik empat Kain Batik Tulis yang masih digunakan oleh para Pelestari Budaya dalam suatu upacara tradisi Pernikahan Jawa. Dalam tradisi Jawa, satu hari sebelum menikah biasanya diadakan Upacara Siraman’ secara harfiah artinya mandi, namun dalam tradisi dianggap sebagai membersihkan diri sebelum memulai suatu kehidupan baru. Pada upacara Siraman, Calon Pengantin memohon ijin dan doa restu dari kedua orangtuanya. Pada saat melaksanakan upacara tersebut Calon Pengantin dan Orangtuanya menggunakan motif batik tertentu. Keluarga Penulis memilih mengenakan kain Batik Tulis motif berikut Calon pengantin putra/putri akan memakai Kain Batik Tulis motif Sido Asih, demikian juga sebaiknya saudara sekandungnya, maknanya agar mereka tetap saling mengasihi walaupun mereka telah membina keluarga masing-masing. Pada awal Upacara Siraman, calon pengantin hanya memakai Kain Cinde. Setelah selesai Siraman upacara mandi tradisional, berganti pakaian dengan memakai kain Sido Asih dan atasannya biasanya memakai surjan baju atasan biasa dikenakan suku Jawa. Pemilihan kain Cinde sering dipilih yang berwarna merah, yang menyolok, agar calon pengantin terlihat berbeda. Kedua orang tua calon pengantin biasanya memakai kain batik dengan motif Cakar atau Nitik Cakar nama Cakar berasal dari Cakar Ayam atau kaki ayam; Filosofi di balik motif Cakar diharapkan nantinya calon pengantin di saat berumah tangga pandai mengelola keuangan keluarga dan bertanggung jawab. Dalam mengenakan kain Batik bermotif kombinasi dengan motif Gurdo’ yang bentuknya seperti sayap burung baik hanya satu sayap atau sepasang sayap yang berhadapan, harus dipakai menghadap ke atas. Motif ini merupakan stilasi atau gubahan sayap burung garuda, karenanya disebut Gurdo’. Untuk mengingat-ingat, burung jika terbang ke atas oleh karena itu sayapnya harus menghadap ke atas. Demikian bahasan tentang dua motif batik yang digunakan pada Upacara Tradisi di Jawa. Referensi , September 2020 September 2020 September September 2020.
Dalambahasa jawa kata 'Sido' berarti 'Jadi' dan 'Mukti' memiliki arti makmur atau berkecukupan.
Pernikahan adat Jawa identik sekali dengan berbagai detail mulai dari rangkaian acara, dekorasi hingga pakaian-pakaian yang perlu dikenakan khususnya bagi pengantin pria dan wanita itu sendiri. Salah satu budaya pernikahan adat Jawa yang tidak terpisahkan adalah mengenakan kain batik. Setiap motif batik yang digunakan memiliki arti dan makna sendiri, terlebih lagi untuk batik dengan motif tradisional klasik. Motif batik tertentu dalam upacara pernikahan dianggap sakral dan tidak boleh dikenakan secara sembarangan. Motif batik Jawa pun memiliki arti dan filosofi tersendiri yang terkandung dalam setiap titik dan garis. Walaupun berbeda dan terdapat beberapa motif, motif-motif batik untuk acara pernikahan ini secara keseluruhan memiliki pengertian yang sama yaitu mengenai cinta, kebahagiaan dan kehidupan baru bersama pasangan dia beberapa motif batik yang sakral ditemukan di acara pernikahan dan masing-masing arti yang terkandung dalam setiap motif batik yang biasanya dikenakan oleh calon mempelai! - Sido MulyoDigunakan oleh kedua mempelai pada saat pernikahan dengan makna agar kedua mempelai hidup bahagia, sejahtera dan dilimpahkan rejeki yang cukup. Sebuah makna mendalam dengan doa agar kedua mempelai akan hidup selalu berkecukupan untuk sekarang dan di masa depan. source Sido LuhurBerasal dari Keraton Surakarta. Batik motif ini dianjurkan digunakan oleh mempelai wanita di malam pernikahan. Keluhuran yang disampaikan dalam motif batik ini bermakna dari segi materi dan non materi dimana kedua mempelai dapat hidup berkecukupan dan keluhuran budi, tindakan, serta ucapan. source Sido AsihMakna di balik motif ini adalah agar hidup rumah tangga kedua mempelai senantiasa dipenuhi kasih sayang dan cinta setiap saat. source Sido MuktiBiasanya dikenakan oleh mempelai pria dan wanita ketika pesta pernikahan. Makna di balik motif ini adalah agar tercapai kemakmuran dalam kehidupan kedua mempelai serta masa depan yang baik. source - TuntrumMotif ini biasanya dikenakan oleh orangtua pengantin. Makna dalam motif batik ini adalah agar cinta dan kasih sayang di pernikahan orang tua akan diturunkan dan menjadi contoh untuk mempelai baru, sehingga cinta dan kasih akan lebih berkembang di pernikahan mereka. source
bMCbfD. 310 233 160 479 205 328 242 282 129
motif batik yang biasa dikenakan sepasang pengantin adalah